Seiring berkembangnya zaman dan semakin banyak permintaan pasar akan batik, banyak sekali bermunculan berbagai macam kerajinan yang terbuat dari batik seperti tas batik, kaos batik, sweater batik, dll. Jenis dan coraknya pun semakin variatif dan kreatif sehingga batik ini dapat diterima berbagai kalangan dan dapat di pakai untuk acara formal dan non-formal.
Berikut Mimin telah sajikan 10 Fakta unik mengenai batik yang indah ini, simak dibawah ini ya ?
1. Sejarah Nama Batik
Kata “Batik” itu sebenarnya berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa : “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”. Yap jika kedua kata Casino Online tersebut digabungkan berarti menulis titik-titik “indah di atas kain”.
0 dari 11 proses pembuatan batik selalu diawali dengan huruf “N”. Dimulai dari Nyungging (membuat pola motif batik di atas kertas), Njaplak (memindahkan pola dari kertas ke kain), Nglowong (melekatkan malam di kain dengan canting sesuai garis pola), Ngiseni (memberi motif isian atau isen-isen pada motif yang sudah dilekatkan dengan malam), Nyolet (mewarnai motif bunga atau burung dengan kuas), Mopok (menutup bagian yang dicolet dengan malam).
Tahap ini diiringi dengan nembok atau menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarna), Ngelir (melakukan proses pewarnaan kain secara menyeluruh), Nglorod (merupkan proses pembilasan yang dilakukan dua tahap. Di pertengahan dan akhir. Caranya dengan merendam kain di air mendidih), Ngrentesi (memberikan titik menggunakan canting berjarum tipis), Nyumri (menutup bagian tertentu dengan malam), Nyoja (mencelupkan kain dengan warna coklat atau sogan.Memang ternyata banyak sekali proses pembuatan batik ini sampai jadi.
Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya budaya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini.
Motif dan corak batik setiap daerah berbeda, biasanya masyarakat di setiap daerah mengakomodasi corak dar ragam flora dan fauna. Batik saat ini dibedakan menjadi dua. Batik tradisional dan Batik modern. Pada batik tradisional masih menggunakan motif berfilosofis yang umumnya mencerminkan daerah pembuatan.
Sedangkan untuk motif batik modern tidak bermakna simbolik dan cenderung berwarna bebas seperti ungu, biru, kuning, dsb. Untuk batik tradisional cenderung berwarna gelap, putih, atau coklat kehitaman.
Potensi berkembangnya batik yang sangat besar menjadikan batik diburu sebagai budaya luar salah satu negara yang mengklaimnya adalah malaysia. sebelum diakui UNESCO malaysia sempat memasukkan batik sebagai warisan leluhur mereka.
Sejak diakui oleh UNESCO, kabar baik tersebut disambut antusias oleh masyarakat Indonesia dan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional di mana keputusan tersebut ditetapkan pada 17 November 2009. Tujuan diperingati Hari Batik Nasional salah satunya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian batik serta budaya-budaya lainnya.
Sampai saat ini, setiap tanggal 2 Oktober selalu diadakan seremonial untuk memperingati Hari Batik Nasional. Seremonial tersebut misalnya imbauan dari pemerintah yang mengajak masyarakat untuk mengenakan batik pada Hari Batik Nasional.
Kemudian, ada pula kegiatan-kegiatan yang bertujuan mempromosikan batik mulai dari pameran, lomba membatik, peragaan busana, hingga menghias perkantoran dengan hiasan bernuansa batik.