Export Furniture Turun pada 2024, Ini Cara HIMKI Kejar Sasaran 2024
Solopos.com, SOLO — Himpunan IndustriMebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menulis performa export whistlerluxurycondos.com furniture dan kerajinan alami pengurangan sampai 28% pada 2023. Beberapa cara sudah dipersiapkan untuk perkuat performa export di tahun ini.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur merinci ada langkah-langkah yang perlu disanggupi untuk capai sasaran export sebesar US$5 miliar pada 2024. Menurutnya, sasaran ini perlu disokong tersedianya bahan baku yang berkualitas.
Kestabilan harga jadi faktor pemasti daya saing industri furniture dan kerajinan. Untuk penuhi keperluan kayu, minimal 30% jumlah keperluan saat ini tetap dihadirkan dari import karena minimnya suplai kayu perkakas atau kayu keras dari teritori rimba dalam negeri.
Dengan pertimbangkan sasaran export 2024, di manakah dari nilai itu sekitar 55% tetap berbentuk produk dengan bahan kayu baku atau sama dengan 12 juta mtr. kubik kayu bundar dari berbagai tipe kayu.
Disamping itu, Abdul menyebutkan perlu sekitaran 67.194 ton bahan baku rotan siap gunakan untuk penuhi sasaran export sebesar US$5 miliar.
“Hal yang tidak kalah keutamaan dan perlu mendapatkan perhatian ialah bahan penolong/pendukung atau bahan pengiring seperti, fitting/asesories, bahan pengemas, dan beberapa bahan finising yang berperanan pada aktivitas proses produksi,” jelas Abdul, Kamis (18/1/2023).
Faksinya memandang pemerintahan perlu mengharuskan pemegang HPH, HT, dan pengurus rimba masyarakat untuk menanam kayu keras seperti jati dan mahoni dengan sejumlah 1% sampai 5%. Dan perlu manfaatkan rimba produksi yang tidak terurus untuk ditanam kayu perkakas.
Ia menyebutkan pemerintahan perlu mempererat peraturan larangan export kayu log dan rotan dan kurangi luas penampang kayu olahan yang bisa di-export.
Selanjutnya Abdul merinci perlu dilaksanakan peremajaan alat dan tehnologi produksi dan sederhanakan proses khususnya untuk rasio industri furniture kerajinan.
Disamping itu, peningkatan desain dan inovasi produk salah satunya kunci hadapi ketatnya kompetisi di pasar global. Industri furniture dan kerajinan atau homedecor adalah sisi dari industri inovatif yang menghasilkan produk dengan trend desain yang cepat berubah.
Saat menyeimbangi trend desain yang lebih cepat berubah diperlukan sesuatu tempat untuk lakukan peningkatan desain dan inovasi produk. Searah dengan itu dibutuhkan pelindungan hukum pada produk hasil peningkatan inovasi dan desain.
Pertimbangkan kurang kuatnya kebutuhan pasar global khususnya dari pasar negara maju sebagai tujuan khusus export furniture dan kerajinan Indonesia karena dampak kemelut geopolitik mulai 2022.
Lantas di ikuti ada perselisihan membawa senjata dan diperparah ada perselisihan membawa senjata yang sedang berjalan di antara Hamas dan Israel yang dicemaskan memacu perselisihan yang bertambah luas dan beresiko tingkatkan kerentanan di teritori Timur tengah yang memacu pada naiknya harga energi.
Ini akan berpengaruh pada pelambatan perbaikan perekonomian global dan meredam perbaikan permintaan furniture dan kerajinan dari beberapa negara tujuan export khusus yakni Amerika Serikat dan beberapa negara Uni Eropa dan negara maju yang lain.