Thomas Hughes: Mengupas Sosok Kontroversial di Balik “Tom Brown’s School Days”
Kiprah Thomas Hughes dalam Dunia Sastra
Thomas Hughes adalah seorang penulis Inggris yang dikenal luas karena karya terkenalnya, Tom Brown’s School Days. Novel ini diterbitkan pada tahun 1857 dan menjadi salah satu karya yang memengaruhi pandangan dunia tentang sistem pendidikan klik disini di Inggris, khususnya tentang kehidupan di sekolah asrama. Buku ini menceritakan kisah Tom Brown, seorang siswa muda di Rugby School, dan berbagai pengalaman yang ia alami.
Namun, yang menarik adalah bagaimana Hughes menciptakan gambaran kehidupan sekolah yang tidak hanya menggambarkan keceriaan, tetapi juga kegetiran, seperti perundungan dan tekanan sosial. Banyak kritikus berpendapat bahwa Hughes secara tidak langsung mengkritik sistem pendidikan era Victoria, meskipun ia sendiri adalah seorang pendukung sistem itu.
Antara Moralitas dan Realitas
Bagi Hughes, Tom Brown’s School Days bukan sekadar fiksi. Novel ini adalah refleksi pengalaman pribadi di Rugby School, tempat ia belajar di bawah bimbingan Dr. Thomas Arnold, seorang kepala sekolah yang dikenal dengan reformasi pendidikan progresifnya. Di satu sisi, Hughes mengangkat nilai-nilai moralitas seperti kejujuran, kerja keras, dan keberanian, tetapi di sisi lain, ia juga memaparkan realitas keras kehidupan sekolah asrama, yang sering kali diwarnai oleh perilaku agresif antarsiswa.
Apakah ini bentuk kritik terhadap sistem yang ia puji? Atau, justru Hughes mencoba menyeimbangkan narasi antara idealisme pendidikan dan realitas sosial? Pertanyaan ini terus menjadi bahan diskusi para akademisi hingga saat ini.
Dari Sastra ke Politik: Peran Ganda Hughes
Selain sebagai penulis, Thomas Hughes juga aktif dalam dunia politik. Ia adalah anggota parlemen Inggris yang mewakili Partai Liberal. Dalam kapasitas ini, ia kerap menyuarakan reformasi sosial, termasuk hak-hak pekerja dan pendidikan yang lebih inklusif. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah Hughes benar-benar konsisten dengan idealismenya.
Sebagai seorang anggota parlemen, Hughes sering dianggap mendukung kebijakan yang lebih menguntungkan kelas menengah ke atas daripada masyarakat pekerja yang ia klaim perjuangkan. Ketidakkonsistenan ini membuat beberapa pihak menilai bahwa ia lebih peduli pada popularitas politik ketimbang perubahan nyata.
Jejak Warisan yang Tak Terhapuskan
Meski sosoknya dipenuhi kontroversi, tidak dapat disangkal bahwa Thomas Hughes meninggalkan warisan besar, baik dalam dunia sastra maupun reformasi sosial. Tom Brown’s School Days tetap menjadi salah satu karya sastra klasik yang relevan, terutama dalam menggambarkan dinamika sosial di lingkungan pendidikan.
Namun, warisan ini juga menjadi pengingat akan kontradiksi yang sering melekat pada para tokoh besar. Hughes adalah cerminan dari manusia yang kompleks: penuh dengan ide dan semangat, tetapi tidak bebas dari kritik dan pertanyaan tentang integritasnya.
Jadi, apakah Thomas Hughes adalah seorang idealis sejati, atau hanya seorang oportunis cerdas? Penilaian ini, pada akhirnya, tergantung pada cara kita membaca dan memahami jejak langkah yang ia tinggalkan.