Perbandingan antara Kapal Titanic dan Kapal Nuh

Perbandingan antara Kapal Titanic dan Kapal Nuh

Kesombongan dapat menghancurkan segalanya, membawa keruntuhan dan kebinasaan. Lihatlah bagaimana kapal Titanic, yang dirancang oleh insinyur-insinyur handal, mewakili kebesaran, kemewahan, dan keindahan. Saat Titanic berlayar, perancangnya click here dengan bangga dan angkuh berkata, “Tuhan pun tidak akan mampu menenggelamkan kapal ini.” Namun, tak lama kemudian, kapal tersebut tenggelam setelah menabrak gunung es kecil yang merobek lambungnya.

Di sisi lain, kapal Nabi Nuh hanya didesain dan dibuat oleh satu orang, yaitu Nuh – alaihis salam. Ketika kapal mulai berlayar, Nuh menyerahkan segala sesuatunya kepada Sang Pencipta.

Nuh mengucapkan, “Dengan Nama Allah, kapal ini berlayar dan bersandar. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Akhirnya, kapal Nuh mengarungi ombak setinggi gunung dan selamat, sementara bumi beserta isinya tenggelam dalam air.

Cerita di atas seharusnya menjadi refleksi bahwa kesombongan, kelalaian, dan keangkuhan dapat berujung pada kehancuran seseorang. Sebaliknya, kerendahan hati dan ketergantungan kepada Tuhan Yang Maha Kuat dalam segala hal adalah kunci keselamatan dan keberhasilan di dunia maupun akhirat.

“Saya bingung Tuhan membuatku miskin,” ungkapan seorang “crazy rich” Indonesia yang memiliki jutaan pengikut, memamerkan kehidupan mewah dalam kontennya.

Setelah sejenak merasakan hidup sebagai anak sultan dengan perkataan sombong, “Semua bisa saya beli, tinggal hutang negara yang belum saya bayar,” kini dia terpuruk, kehilangan segalanya, hartanya disita bank, kekasihnya pergi, dan akhirnya terjebak dalam jeruji penjara. Semboyannya, “ih… murah banget,” kini menjadi bahan olok-olok terhadap dirinya sendiri.

Sahabat, kita semua sangat naif dan lemah. Jangan pernah bergantung pada kekuatan ilmu, harta, dan jabatanmu, karena semua itu bukan milikmu; itu hanya pinjaman sementara yang akan diambil kembali oleh Sang Pemilik ketika kau bersikap angkuh.

Selalu mengandalkan kekuatan dari Zat Yang Maha Kuasa, yang memegang segala keputusan dan urusan. Dengan cara itu, kau akan menjadi kuat dan tak terkalahkan.

Pelajaran lain yang bisa diambil adalah bahwa kegagalan seseorang sering kali berasal dari hal-hal kecil yang dianggap sepele. Tidakkah kau melihat banyak orang yang tampaknya kokoh jatuh hanya karena kerikil kecil? Layaknya Titanic yang tenggelam akibat gunung es kecil. Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan hal-hal kecil yang ada di sekitarmu.

Kehancuranmu mungkin disebabkan oleh pengabaian terhadap hak-hak karyawan, keluarga, atau bahkan orang-orang yang pernah kau rendahkan. Ketidakadilanmu dapat menaikkan doa-doa orang yang terzalimi, yang pada gilirannya dapat mendatangkan azab atas dirimu.