Candi Sari

Candi Sari juga disebut Candi Bendah adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Sambisari, Candi Kalasan dan Candi Prambanan, yaitu di bagian sebelah timur laut dari kota Yogyakarta, dan tidak begitu jauh dari Bandara Adisucipto, lebih slot gacor tepatnya di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno dengan bentuk yang sangat indah. Pada bagian atas candi ini terdapat 9 buah stupa seperti yang tampak pada stupa di Candi Borobudur, dan tersusun dalam 3 deretan sejajar.

Bentuk bangunan candi serta ukiran relief yang ada pada dinding candi sangat mirip dengan relief di Candi Plaosan. Beberapa ruangan bertingkat dua berada persis di bawah masing-masing stupa, dan diperkirakan dipakai untuk tempat meditasi bagi para pendeta Buddha (biksu) pada zaman dahulunya. Candi Sari pada masa lampau merupakan suatu Vihara Buddha, dan dipakai sebagai tempat belajar dan berguru bagi para biksu.

Sejarah

Masa Pembuatan

Menurut perkiraan candi ini dibangun pada abad ke 8 M bersama dengan masa pembangunan Candi Kalasan, yaitu pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Keterkaitan kedua candi ini diterangkan dalam Prasasti Kalasan (700 tahun Saka / 778 M). Dalam Prasasti Kalasan diterangkan bahwa para penasihat keagamaan Wangsa Syailendra telah menyarankan agar Maharaja Tejapurnama Panangkarana, yang diperkirakan adalah Rakai Panangkaran, mendirikan bangunan suci untuk memuja Dewi Tara dan sebuah biara untuk pendeta Buddha. Untuk pemujaan Dewi Tara dibangunlah Candi Kalasan, sedangkan untuk biara bpkadnunukan.org pendeta Buddha dibangunlah Candi Sari. Melihat dari bentuk keseluruhan dan bagian-bagian dalam Candi Sari, diperkirakan candi ini berfungsi sebagai asrama atau tempat tinggal para pendeta Buddha.

Penemuan Kembali

Candi Sari ditemukan kembali pada awal abad ke-20 dalam keadaan rusak berat. Pemugaran pertama dilaksanakan antara tahun 1929 sampai 1930 yang dipimpin oleh A.J. Bernet Kempers seorang ahli arkeolog dari Belanda. Pada saat pemugaran pertama, belum berhasil mengembalikan keutuhan bangunan aslinya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya bagian candi yang hilang. Selain itu, ketika pertama kali ditemukan, terdapat bagian-bagian bangunan yang sudah rusak terutama bagian yang bukan terbuat dari batu. Candi Sari yang sekarang diperkirakan dahulu memiliki pagar batu yang mengelilingi candi. Pintu masuk candi dijaga oleh sepasang Arca Dwarapala yang memegang gada dan ular seperti yang terdapat di depan Candi Plaosan.

Harga Tiket Masuk Candi Sari

Destinasi wisata di Yogyakarta yang terkenal sangat murah memang menjadi daya tarik wisata kota ini. Tak heran jika banyak orang yang merindukan Jogja khususnya wisatanya. Untuk menikmati sajian wisata Candi Sari Jogja anda cukup membayar biaya tiket masuk wisata Rp.5.000/orangnya. Sangat murah bukan? namun ada biaya retribusi wisata tambahan ketika anda berkunjung dengan kendaraan. Yaitu tiket parkir sebesar Rp.3.000 ketika anda membawa sepeda motor dan Rp.5.000 untuk mobil.

Nikmati sajian wisata candi antimainstream di Jogja bersama keluarga tercinta dengan mencatat destinasi wisata Candi Sari di list kunjungan liburan. Candi Sari Jojga buka dari jam 09.00-17.00 dengan opersional setiap hari. (Harga tiket masuk dan retribusi parkir wisata candi sari bisa berubah setiap waktu).